Tata Bahasa Jepang : Perbedaan ですから dan からです
Oleh : Dhaniza Anandriana (1403970)
Abstrak
Bahasa
Jepang dikenal dengan tingkat kesulitannya karena bahasa Jepang menggunakan
tiga tulisan yang berbeda, yaitu hiragana, katakana, dan kanji, juga memiliki
tata bahasa yang tidak mudah pula. Bahasa Jepang memiliki berbagai dialek pun banyak dari berbagai macam
daerah. Dalam
bahasa Jepang, dialek disebut -ben (弁).
Bahasa Jepang yang menjadi lingua franca
di Jepang disebut bahasa Jepang Standar
(標準語:
hyōjungo) atau bahasa umum (共通語:
kyōtsūgo) yang awalnya didasarkan pada dialek Tokyo. Jurnal ini akan membahas perbedaan
dua kata yang hampir sama yaitu desukara (ですから)
dan karadesu (からです)
yang memiliki arti ‘karena’.
A.
Pendahuluan
Bahasa Jepang merupakan salah satu
bahasa yang paling banyak digunakan di dunia setelah bahasa Inggris dan bahasa
Mandarin. Bahasa Jepang dikenal dengan tingkat kesulitannya karena bahasa
Jepang menggunakan tiga tulisan yang berbeda, yaitu hiragana, katakana, dan
kanji, juga memiliki tata bahasa yang tidak mudah pula. Ditambah lagi dengan penggunaan
bahasa yang digunakan berbeda-beda dilihat dari berbagai umur, kondisi, dan
asal daerah. Seain itu, bahasa yang digunakan pada orang tua, anak kecil, teman
sebaya, orang asing, dan bos atau atasan pun berbeda. Selain itu, pembacaan
kanji akan berbeda ketika dijejerkan dengan kanji lainnya, ketika posisinya
berubah pun akan merubah arti dari kata itu sendiri. Karena itulah Bahasa
Jepang sering dianggap sulit oleh kebanyakan orang.
Bahasa Jepang memiliki berbagai dialek
pun banyak dari berbagai macam daerah, namun sayangnya beberapa dialek dari
daerah banyak yang hanya digunakan oleh orang tua, atau bahkan hilang sama
sekali. Dalam bahasa Jepang, dialek disebut -ben (弁), sehingga dikenal
sebutan dialek Osaka (大阪弁
: Osaka-ben), dialek Nagoya (名古屋弁 : Nagoya-ben), dialek Hokkaido
(北海道弁
: Hokkaidō-ben), dialek
Touhoku (東北弁 : Touhoku-ben), dan sebagainya. Selain disebut Kyoto-ben, dialek Kyoto secara khusus disebut Kyo-kotoba (京言葉).
Inilah dialek-dialek yang penggunanya masih banyak dan digunakan dalam
percakapan sehari-hari di daerah masing-masing. Tiap daerah hampir memiliki
dialek yang berbeda. Menurut sejarahnya ini karena letak dan pengaruh terhadap
daerah-daerah yang berlainan. Dan dimulai abad ke-17 ketika ibukota Jepang
berpindah dari Kyoto ke Edo (Tokyo) maka mulai saat itu dialek Tokyo
(Tokyo-ben) banyak dipakai sebagai sarana komunikasi pemerintahan, perdagangan,
dsb. Dari situ muncullah istilah hyoujungo
atau bahasa standar. Tentu saja yang paling mendekati atau dianggap standar
adalah dialek model Tokyo atau Kanto.
Bahasa Jepang sangat beragam, dilihat
dari bahasa populer yang sering digunakan anak remaja, bahasa sehari-hari, dan
bahasa yang digunakan untuk orang yang derajatnya lebih tinggi, baik orang tua
maupun atasan, semuanya berbeda. Bahasa Jepang yang menjadi lingua franca di Jepang disebut hyōjungo (標準語) (bahasa Jepang Standar) atau kyōtsūgo (共通語) (bahasa umum) yang awalnya didasarkan
pada dialek Tokyo.
Dalam pembelajaran bahasa Jepang banyak
terjadi kesalahan dalam penggunaan kata karena pada dasarnya kata-kata dalam
bahasa Jepang cenderung mirip dan sama tapi memiliki arti yang beda. Jurnal ini
akan membahas perbedaan dua kata yang hampir sama yaitu desukara (ですから) dan karadesu (からです).
B.
Metode
Penelitian
Jurnal ini dikerjakan dengan menggunakan
metode penelitian berupa mencari contoh sebanyak-banyaknya tentang kata ‘desukara’
dan ‘karadesu’ kemudian membandingnkan keduanya.
C.
Pembahasan
1.
Desukara
(ですから)
Kata ‘desukara’ digunakan untuk menyatakan alasan,
diletakkan di akhir anak kalimat yang dijadikan pernyataan sebagai alasannya.
Jika di artikan dalam bahasa Indonesia, ‘desukara’ dapat diterjemahkan sebagai ‘karena’.
a. くだものが好きですから、毎日食べます。
Romaji : Kudamono ga suki desukara, mainichi
tabemasu.
Arti : Karena saya suka buah-buahan, saya
makan setiap hari.
b. とても美しいですから、見るといいですよ
Romaji : Totemmo
utsukushii desukara, miru to ii desu yo.
Arti : Karena sangat indah, lebih baik
dilihat loh.
Kata ‘desukara’ memiliki perubahan lain menjadi ‘dakara’
(だから), perubahan ‘desu’
menjadi ‘da’ ini membuat kalimat menjadi tidak formal. Kata ‘dakara’ (だから) biasa digunakan untuk
teman sebaya atau teman dekat. Hal ini tidak mengubah arti, namun merubah cara
pandang pembicara pada orang yang diajak bicara.
a. くだものが好きだから、毎日食べます。
Romaji : Kudamono ga suki dakara, mainichi tabemasu.
Arti : Karena saya suka buah-buahan, saya
makan setiap hari.
b. とても美しいだから、見るといいですよ
Romaji : Totemmo
utsukushii dakara, miru to ii desu yo.
Arti : Karena sangat indah, lebih baik
dilihat loh.
2.
Karadesu
(からです)
Pada
umumnya kata ‘karadesu’ memiliki arti secara harafiah ‘sejak’.
あなたがそう言ってからです.
Romaji : Anata ga sou itte karadesu.
Arti :
Sejak anda berkata seperti itu.
Tapi ada beberapa pengecualian ketika ‘karadesu’
diartikan sebagai ‘karena’, contoh :
ヘロデがあなたを殺そうとしているからです
Romaji : Herode
ga anata o korosou to shite iru karadesu.
Arti : Karena Herode mencoba untuk
membunuhmu.
Dalam
hal ini, ‘karadesu’ berubah menjadi ‘karena’ ketika penggunaan kalimat
digunakan untukf hal yang belum terjadi “masih akan”.
Seperti
dengan ‘desukara’ kata ‘karadesu’ juga bisa berubah sebagai bahasa nonformal
jika ‘desu’ diganti dengan ‘da’ sehingga menjadi ‘karada’ (からだ). Hal ini juga tidak
merubah arti dari ‘karadesu’ itu sendiri. Sehingga membuat kita tahu bahwa si
pembicara dan lawan bicara tidak berbicara secara formal, namun berbicara
sebagai teman, atau tanpa senioritas.
ヘロデがあなたを殺そうとしているからだ
Romaji : Herode
ga anata o korosou to shite iru karada.
Arti : Karena Herode mencoba untuk
membunuhmu
あなたがそう言ってからだ.
Romaji : Anata ga sou itte karada.
Arti :
Sejak anda berkata seperti itu.
D.
Penutupan
Dalam
pembelajaran bahasa Jepang penggunaan kata ‘desukara’ dan ‘karadesu’ sering
tertukar karena kata yang mirip, namun ternyata keduanya memiliki arti yang
berbeda. Secarah harafiah ‘desukara’ berarti ‘karena’, sedangkan ‘karadesu’
berarti ‘sejak’. Namun ada beberapa pengecualian ketika ‘karadesu’ diartikan
sebagai ‘karena’ yaitu ketika konteksnya berbicara tentang hal yang belum
terjadi, atau masih akan terjadi. Kedua kata tersebut bisa berubah menjadi
informal jika mengubah ‘desu’ dengan ‘da’
E.
Kepustakaan
Anonim.
(2014). “「あなたがそう言ってからです」の部分一致の例文検索結果”.
[Online]. Tersedia: http://ejje.weblio.jp/content/あなたがそう言ってからです. [3 Januari 2015]
Axioplase.
(2012). ” What is -からです, and when is it used?”.
[Online]. Tersedia: http://japanese.stackexchange.com/questions/6903/what-is-%E3%81%8B%E3%82%89%E3%81%A7%E3%81%99-and-when-is-it-used.
[19 Desember 2014].
Dewi,
Primasari N. (2012). “Cepat Lulus! UJIAN KEMAMPUAN BAHASA JEPANG Nihongo
Nouryoku shiken Level 5”. Jakarta: KAWAHmedia.
Nipponman.
(2011). “Japanese:
Questions and Discussions» からです だからです”. [Online]. Tersedia: http://www.guidetojapanese.org/forum/viewtopic.php?id=6145.
[3 Januari 2015].
Riza,
Miftah. (2014). “Grammar Bahasa Jepang
Kara (から)
dan Node (ので)
yang bermakna ‘Karena’”. [Online]. Tersedia: http://bahasajepangbersama.blogspot.com/2014/03/grammar-bahasa-jepang-kara-dan-node.html.
[1 Januari 2015].
Shiang,
Tjhin Thian. (2008). “Respon Cepat dalam Bahasa Jepang”. Jakarta: Gakushudo.
Shiang,
Tjhin Thian. (2014). “Kiat Sukses Mudah & Praktis Mencapai N3”. Jakarta:
Gakushudo.
Sulistyawati,
Ninuk. (2012). “Sukses Nihongo Nouryoku
Shiken N4”. Jakarta: Transmedia.
Chandra,
T. (2005). “Kamus Jepang - Indonesia Indonesia - Jepang”. Jakarta: Evergreen
Japanese Course.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar