Oleh:
Nur Aulia Azizah
Prodi
Pendidikan Bahasa Jepang
Universitas
Pendidikan Indonesia
Abstrak: Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau latar yang sudah ada. Plot sebuah Fanfic merupakan hasil imajinasi
para fans. Konsep sederhana yang digunakan dalam menulis sebuah fanfic adalah
“What if…” atau “Bagaimana jika…”. Dengan konsep itu fans bebas berimajinasi
mengenai karakter idola mereka.
Dalam sebuah fanfic ada banyak istilah, diantaranya adalah rating, jenis fanfic, genre, dan istilah lainnya.
Dalam penulisannya, baik fanfiksi Indonesia maupun fanfiksi Internasional, bahasa yang digunakan Author pembuat fanfiksi cukup beragam. Ada yang memiliki gaya bahasa bebas(Bahasa sehari-hari), sampai ada yang menggunakan bahasa formal dan penuh kiasan.
Dalam sebuah fanfic ada banyak istilah, diantaranya adalah rating, jenis fanfic, genre, dan istilah lainnya.
Dalam penulisannya, baik fanfiksi Indonesia maupun fanfiksi Internasional, bahasa yang digunakan Author pembuat fanfiksi cukup beragam. Ada yang memiliki gaya bahasa bebas(Bahasa sehari-hari), sampai ada yang menggunakan bahasa formal dan penuh kiasan.
PENDAHULUAN
Fiksi penggemar(lebih dikenal dengan sebutan Fanfiction, FF, atau Fanfic) merupakan suatu sebutan yang dikenal luar untuk karya-karya yang dibuat penggemar yang berhubungan dengan cerita tentang para tokoh (atau tokoh fiksi), atau latar yang dibuat oleh penggemar dari sebuah karya asli. Dengan kata lain Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau latar yang sudah ada.
Fanfic bisa berlaku untuk film, komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Terkadang sejumlah fanfic menyertakan penulisnya atau nama orang lain sebagai karakter cerita (sering disebut OC atau original character), ada pula yang tidak. Penulisan karya fiksi penggemar jarang diberi kuasa oleh pemilik karya asli, pembuat, atau penerbit; tulisan-tulisan itu juga hampir tidak pernah dipublikasikan secara profesional. Karena ini, banyak karya fiksi penggemar yang ditulis mengandung sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa penulis karya fiksi penggemar tidak memiliki tokoh-tokoh yang ada di cerita.
Untuk menghindari tuntutan mengenai hak cipta, penulis fanfic biasanya mencantumkan kategori “fanfic” dalam tulisannya dan memberikan disclaimer, semacam pengakuan hak cipta, untuk penulis aslinya. Sedangkan untuk menghindari protes atau pertanyaan dari fans lain, biasanya para penulis fanfic selalu memberikan sedikit catatan-catatan “peringatan” atas variasi-variasi eksperimen yang dia gunakan dalam fanfic-nya. fiksi adalah karya imaginer dan estetis yang menceritakan interaksi dengan dirinya sendiri, dengan tuhannya, atau dengan sosialnya.
Dalam penulisannya, baik fanfiksi Indonesia maupun fanfiksi Internasional, bahasa yang digunakan Author pembuat fanfiksi cukup beragam. Ada yang memiliki gaya bahasa bebas(Bahasa sehari-hari), sampai ada yang menggunakan bahasa formal dan penuh kiasan. Untuk pembahasan lebih lanjut akan kemudian dibahas di bagian pembahasan.
KAJIAN TEORI
Plot sebuah Fanfic merupakan hasil imajinasi
para fans. Konsep sederhana yang digunakan dalam menulis sebuah fanfic adalah
“What if…” atau “Bagaimana jika…”. Dengan konsep itu fans bebas berimajinasi
mengenai karakter kesayangan mereka. Konsep “What If…” atau “Bagaimana jika…”
memungkinkan pengembangan plot fanfic bisa berhubungan dengan kisah aslinya
atau bahkan tidak berhubungan sama sekali. Konsep tersebut juga membebaskan
para fans (penulis fanfic) untuk bereksperimen mengeksplorasi dan memodifikasi
karakter yang sudah ada atau bahkan menggabungkan karakter dan plot dari
beberapa kisah sekaligus. Konsep tersebut juga berlaku pada fanfic selebritis,
yaitu fanfic yang ditulis dengan menggunakan karakter para selebritis atau
orang terkenal.
Dalam sebuah fanfic ada banyak istilah,
diantaranya adalah rating, jenis fanfic, genre, dan juga istilah lainnya.
1. Rating
Rating adalah klasifikasi berdasarkan adegan, penggunaan bahasa, dan unsur-unsur lain yang berada dalam sebuah fanfic. Tahap umur mana yang sesuai untuk membaca FF ini. Biasanya didasarkan pada MPAA Rating (Motion Picture Association of America) yang digunakan pada film. Rating ini terdiri atas:
· G - General Audience: Semua Umur.
· PG - Parental Guidance Suggested: Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak.
· PG-13 - Parents Strongly Cautioned: Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah usia 13.
· R - Restricted: Mereka yang di bawah 17 tahun memerlukan pendampingan orangtua (usia bervariasi, tergantung tempat).
· NC-17 - No One 17 and Under Admitted: Jelas-jelas tidak boleh dibaca oleh mereka yang berusia di bawah 17.
· Action/Adventure: FF yang berisi kisah petualangan tokohnya, dengan kemungkinan adegan perkelahian/pertempuran.
· AU - Alternate Universe: Situasi yang berbeda dengan yang dibangun dalam canon-nya/kehidupan sebenarnya/cerita aslinya.
· Angst: FF yang melibatkan tingkat kecemasan tinggi dengan permainan emosional, fisik dan mental yang membuat pembacanya dapat merasakan perasan yang sesak dan dapat menitikkan air mata.
· Comedy/Humor: FF yang mengandung unsur komedi dan humor.
· Crack: FF dengan plot cerita yang mengejutkan, tiba-tiba berubah, dan tidak umum.
· Crossgender: FF dengan tokoh berubah gender dari karakter/tokoh aslinya.
· Drama: FF mengutamakan pada konflik emosi dan bertujuan membuat pembaca terhanyut dalam cerita.
· Poetry: FF yang dikemas dalam sebuah puisi.
· Fantasy: FF di mana author menciptakan dunianya sendiri. Sebuah dunia alternatif yang berada dalam legenda atau mitos zaman dulu.
· Fluff: FF yang pendek dengan cerita yang manis/menyenangkan dan berakhir happy ending.
· Gore: FF yang penuh dengan darah, kekerasan, pembunuhan, dan sejenisnya.
· Psychology: FF yang berisikan unsur-unsur psikologi seperti kepribadian ganda dan gangguan kejiwaan lainnya.
· Hurt/Comfort: FF yang memiliki sisi kesedihan tapi juga memiliki sisi menyenangkan
· Mystery/Suspense: FF yang berisikan cerita misteri/menegangkan.
· PWP: Plot What Plot, FF yang tidak memiliki plot yang jelas dan biasanya sangat pendek.
· Romance: FF yang berkisah tentang percintaan.
· School-life: FF yang berkisah tentang kehidupan dengan latar sekolahan.
· Song Fic: FF yang terinspirasi dari lagu.
· Slash Fic: FF yang mengandung hubungan percintaan antara sesama jenis.
· Supernatural: FF yang bercerita mengenai kemampuan yang di luar batas kemampuan manusia.
· Tragedy: FF yang menceritakan kesedihan dan hal-hal tragis yang menguras air mata.
· Beta-read: Istilah untuk orang yang membaca ulang FF orang lain, mengubah dan memperbaiki kesalahan diksi, struktur, penggunaan punctuation, huruf besar, keefektifan kalimat, dan lain sebagainya. Orang yang mem-beta-read dinamakan beta-reader.
· Canon: Cenderung pada sifat, karakter, peristiwa, plotline, yang terjadi secara nyata dalam
· Disclaimer: Pernyataan untuk mendisklaim sesuatu dalam FF bahwa itu bukan orisinil milik kamu. Contohnya tokohnya, ataupun plot ceritanya.
· Fanon: Informasi atau karakterisasi yang belum pernah dikonfirmasi, tapi diterima oleh para penggemarnya.
· Crossover: FF yang menggabungkan dua cerita atau lebih.
· OC - Original Character: Istilah untuk karakter orisinil yang dibuat dengan imajinasi sang author FF.
· OOC - Out Of Character: Istilah untuk karakter yang dibangun di luar karakter aslinya.
· OTP - One True Pairing: Bisa disebut tokoh pasangan kesukaan kita setiap menulis FF.
· POV - Point of View: Sudut pandang yang dipakai si penulis dalam menjabarkan ceritanya.
· Author: Pencipta atau penulis fanfiction tersebut
(Sumber: Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas)
METODE PENELITIAN
Dalam sebuah penelitian suatu metode
didasarkan atas kesesuaian dengan obyek yang akan diteliti. Berdasarkan obyek
penelitian tersebut, metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis bahasa
yang di gunakan dalam fanfiction ini adalah
dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Adapun teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini adalah
menggunakan teknik studi kepustakaan yaitu membaca secara kritis dan teliti
seluruh teks. Analisis data yang digunakan adalah content analysis atau analisis isi, yaitu analisis bahasa yang
digunakan dalam fanfiction.
PEMBAHASAN
fanfic memiliki komunitas penulis yang aktif dan antusias. Salah satu situs fanfic paling terkenal adalah www.fanfiction.net yang merupakan komunitas terbesar penulis fanfic dunia. Sejumlah komunitas yang lebih kecil bisa dilihat dalam situs-situs blog www.wordpress.com,www.LiveJournal.com atau www.blogspot.com.
fanfic memiliki komunitas penulis yang aktif dan antusias. Salah satu situs fanfic paling terkenal adalah www.fanfiction.net yang merupakan komunitas terbesar penulis fanfic dunia. Sejumlah komunitas yang lebih kecil bisa dilihat dalam situs-situs blog www.wordpress.com,www.LiveJournal.com atau www.blogspot.com.
Definisi yang terkesan bersifat plagiarisme membuat
fanfic tidak mungkin diterbitkan dalam dunia nyata. Itu sebabnya fanfic lebih
berkembang dalam dunia maya. Lagipula tidak semua pengarang mengijinkan
karyanya dibuat fanfic. Anna Rice (pengarang novel Interview With The Vampire)
adalah salah satu contoh yang secara tegas melarang siapapun yang menggunakan
karakter dalam buku-bukunya untuk dibuat menjadi fanfic. Biasanya komunitas
fanfic sudah mencantumkan nama-nama pengarang yang memberikan larangan semacam
itu sehingga penulis fanfic tidak akan menggunakan karakter dalam cerita
mereka.
Dalam
penggunaan bahasa, rata-rata Author Fanfiksi menggunakan Bahasa Sehari-hari
seperti bahasa yang terdapat dalam sebuah novel atau cerpen. Bahasa yang lebih
serius dan melibatkan banyak kiasan biasanya terdapat dalam fanfiksi dengan
genre; Poetry, Angst, dan/ atau Songfic.
Dalam
fanfiksi bergenre Poetry, bahasa yang
digunakan penuh dengan majas, hampir sama seperti bahasa dalam puisi, tetapi
masih memiliki cerita yang berkaitan dengan tokoh fanfiksi tersebut. Sedangkan
untuk fanfiksi bergenre Angst, bahasa
yang digunakan merupakan bahasa yang ‘serius’ dan sopan, biasanya bahasa
tersebut digunakan agar memberi kesan emosional untuk para pembaca. Selanjutnya
untuk fanfiksi bergenre songfic,
bahasanya dibuat sama persis seperti lirik sebuah lagu yang berceritakan
tentang tokoh utama sebuah fanfiksi tersebut.
Fanfiksi
yang dipublikasikan ke dunia maya biasanya memiliki fasilitas untuk mereview,
yang digunakan oleh pembaca fanfiksi. Pembaca fanfiksi akan menyampaikan
pendapatnya melalui review. Tak
jarang bila ada pembaca yang tidak menyukai suatu fanfiksi, mereka akan
membashing(menyudutkan suatu fanfiksi dengan bahasa yang kurang baik atau
kasar) suatu fanfiksi lewat review.
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dalam
penggunaan bahasa, rata-rata Author Fanfiksi menggunakan Bahasa Sehari-hari
seperti bahasa yang terdapat dalam sebuah novel atau cerpen. Bahasa yang lebih
serius dan melibatkan banyak kiasan biasanya terdapat dalam fanfiksi dengan
genre; Poetry, Angst, dan/ atau Songfic.
Dalam
fanfiksi bergenre Poetry, bahasa yang
digunakan penuh dengan majas, hampir sama seperti bahasa dalam puisi, tetapi
masih memiliki cerita yang berkaitan dengan tokoh fanfiksi tersebut. Sedangkan
untuk fanfiksi bergenre Angst, bahasa
yang digunakan merupakan bahasa yang ‘serius’ dan sopan, biasanya bahasa
tersebut digunakan agar memberi kesan emosional untuk para pembaca. Selanjutnya
untuk fanfiksi bergenre songfic,
bahasanya dibuat sama persis seperti lirik sebuah lagu yang berceritakan
tentang tokoh utama sebuah fanfiksi tersebut.
b. Saran
Banyak yang menganggap fanfic bukan cerita yang orisinal. Namun
sebenernya fanfic justru baik dipakai sebagai salah satu cara untuk
mengembangkan kemampuan menulis. Fans biasanya selalu bersemangat ketika mereka
mengerjakan sebuah proyek yang berhubungan dengan idola mereka. Menulis
fanfiksi akan membuat mereka menikmati kegiatan menulis.
Fanfic juga bagus digunakan sebagai
media latihan menulis mereka yang ingin memperhalus gaya bahasa, memperdalam
pemahaman karakter, mengembangkan plot dan memperbaiki cara penulisan. Setting
dan karakter yang sudah tersedia memungkinkan penulisnya bisa lebih berfokus
pada pengembangan tekhnik penulisan dan tekhnik bahasa yang mereka miliki. Bagi
pembaca karya sastra seperti fanfiksi, sebaiknya mengambil nilai positif dalam
karya sastra yang telah dibacanya dan dapat mengambil pembelajaran yang
terkandung dalam karya sastra tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. (2008). Ilmu komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Pers.
Dyn, Noer. (2013). “Contoh Jurnal Penelitian”.
[Online]. Tersedia: http://noerdyn.blogspot.com/2013/10/contoh-jurnal-penelitian.html
[Diakses pada 3 Januari 2015]
Kosasih, E. (2012). Dasar-Dasar Ketrampilan
Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tarigan, Henry Guntur. (2011). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.
Wellek, Rene dan Warren, Austin. (1995). Teori kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
_____.(2012). “Pedoman Penulisan Jurnal yang Baik
dan Benar”. [Online]. Tersedia: http://al-poenya.blogspot.com/2012/06/pedoman-penulisan-jurnal-yang-baik-dan.html [Diakses pada 2 Januari 2015]
_____. (2013). “Istilah-istilah dalam fanfiction”.
[Online]. Tersedia: https://hantaesun.wordpress.com/2013/09/12/apa-arti-fanfiction-dan-istilah-istilah-dalam-fanfiction-lengkap-ratinggenreistilah-lainnya/ [Diakses pada 4 Januari 2015]
_____. (2014). “Fiksi penggemar”. [Online].
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi_penggemar
[Diakses pada 2 Januari 2015]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar