ANALISIS
KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM ANIME HOTARU NO HAKA
Rini Purwaningsih
Abstrak
Anime 火蛍るの墓 (Hotaru no Haka) atau juga biasa disebut Grave of the Fireflies adalah salah satu
anime yang diproduksi oleh Studio Ghibli. Anime ini digolongkan sebagai anti
war. Pesan anti perang dalam anime ini dapat disampaikan dengan baik melalui
kisah yang sederhana, realistis, dan menyentuh. Melalui
penelitian ini diketahui bahwa karakter tokoh Seita adalah kuat, tegar, peduli,
dan bertanggung jawab; tapi di samping itu Seita juga mempunyai sifat labil dan
keras kepala. Bentuk konflik yang terjadi adalah pertengkaran yang terjadi
antara Seita dan sang bibi yang selalu pilih kasih dan menghina dirinya. Bentuk penyelesaian konflik
yang terjadi yaitu, menghindar, Seita pergi dari rumah sang bibi dan memilih
hidup mandiri bersama sang adik.
A. Pendahuluan
Pada umumnya teknik karakterisasi atau
penokohan yang disesuaikan dengan peranan tokoh tersebut, misalnya
pengakarakterisasian terhadap tokoh protagonis dan penokohan terhadap tokoh
antagonis. Melalui metode karakterisasi atau penokohan, pengarang dapat menggambarkan
sifat dan prilaku para tokoh agar pembaca dapat memahami karakter dari setiap tokoh
yang dihadirkan oleh pengarang. Selain penokohan, konflik juga menjadi hal yang
tidak dapat dipisahkan dengan sebuah karya fiksi, karena konflik merupakan
sebuah unsur yang esensial dalam pengembangan plot.
Brooks dan Warren (Tarigan, 2011:35) mengemukakan
bahwa “Setiap fiksi mengandung konflik. Para pelaku berjuang dan menantang alam
sekitar atau berjuang satu sama lain (konflik ekstern) ataupun melibatkan diri
dalam perjuangan-perjuangan dengan akunya sendiri, dengan kata hatinya (konflik
Intern).”
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
dalam sebuah karya fiksi membutuhkan konflik eksternal ataupun konflik internal
sebagai pembentuk alur cerita. Pada umumnya, konflik yang dialami oleh tokoh
utama yang terdapat dalam sebuah karya fiksi tidak dapat dipisahkan dengan
peranan tokoh antagonis dan juga situasi saat cerita tersebut berlangsung. Seperti
halnya dalam anime Hotaru no Haka yang menurut penulis memiliki
daya tarik dari teknik pengkarakterisasian tokoh yang menarik. Penokohan
dilakukan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, dimana sang tokoh
utama, Seita, dalam cerita berperan
sebagai narator.
Selain itu, anime Hotaru no Haka juga memiliki permasalahan-permasalahan yang menarik
untuk dibahas. Karena sebagian besar permasalahan-permasalahan yang dialami
oleh tokoh utama diakibatkan oleh adanya perang dunia II. Karena hal tersebut,
penulis merasa tertarik untuk membahas karakter tokoh Seita dan
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tokoh Seita yang disebabkan oleh
perang dunia II.
B. Tinjauan Pustaka
Pengertian Anime
Menurut wikipedia, anime (アニメ) adalah
animasi khas Jepang, yang dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang
menampilakan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan
untuk beragam jenis penonton.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga
karakter katakana a (ア), ni (ニ), me (メ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris
“animation” dan diucapkan sebagai “anime-shon”
Metode Karakterisasi Telaah Fiksi
Karakterisasi
berarti pemeranan, atau pelukisan watak. Metode karakterisasi dalam telaah
karya sastra adalah sebuah metode atau cara yang digunakan untuk melukiskan
watak para tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi. Penggunaan metode karakterisasi
telaah fiksi digunakan untuk memperjelas atau membedakan karakter tokoh yang terdapat
dalam sebuah cerita. Secara umum, metode karakterisasi telaah fiksi terbagi
kedalam dua metode yaitu:
a. Metode Langsung (Telling)
Metode
langsung atau direct method (telling) adalah teknik pemaparan atau pelukisan tokoh
yang dilakukan secara langsung oleh pengarang
b. Metode Tidak Langsung
(Showing)
Metode
tidak langsung atau indirect method (showing) adalah teknik pemaparan atau pelukisan
tokoh yang dilakukan dengan cara mengabaikan kehadiran pengarang, sehingga para
tokoh dapat menampilkan diri secara langsung melalui prilakunya.
Pengertian Konflik
Wellek
dan Warren (1995:48) menyatakan bahwa konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu
pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi
dan aksi balasan.
Bentuk Penyelesaian Konflik
Cara
seseorang mengatasi konflik bisa merupakan keputusan yang disadari ataupun
tidak disadari. ada beberapa cara untuk mengatasi konflik, namun tidak semuanya
tepat untuk mengatasi setiap situasi yang ada. Beberapa cara untuk mengatasi
konflik, yaitu dengan cara competing
(bersaing), collaboration (bekerja
sama), compromising (berkompromi), avoiding (menghindar), dan accomodating (mengalah).
C.
Metode
dan Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis bermaksud
untuk menggunakan metode analisis deskriptif. Penulis berharap agar hasil dari
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi mengenai analisis
karakter dan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
Selain itu, setelah membaca jurnal ini pembaca diharapkan dapat mengetahui
lebih dalam mengenai teknik penokohan dan
pembentukan konflik yang terdapat dalam sebuah karya.
D. Pembahasan
Karakter Tokoh Seita
Pada
saat mengetahui sang ibu mengalami luka bakar yang serius akibat terkena
serangan udara yang dilakukan sekutu dan juga pada saat melihat sang ibu yang
akhirnya meninggal keesokan harinya meniggal Seita tetap bersikap tenang seolah
itu suatu hal yang wajar. Seita pun tidak memberitahu tentang kenyataan bahwa
sang ibu telah meninggal kepada adiknya, Setsuko, agar adiknya tidak sedih dan
bertekat menjadi pelindung bagi Setsuko. Di sini dapat dilihat bahwa Seita merupakan
anak yang kuat, tegar, peduli, dan juga bertanggung jawab.
Paada
saat sang bibi memberikan jatah makan yang tidak adil dan sering menyindir
Seita. Seita akhirnya memilih untuk hidup sendiri di shelter dekat sungai bersama
sang adik. Tapi, walaupun sang adik terserang penyakit, Seita tetap tidak mau
kembali ke rumah sang bibi dan bersikeras tinggal berdua saja berasama adiknya
di shelter. Di sini dapat dilihat bahwa Seita masih mempunyai sifat labil dan
keras kepala
Konflik yang Terjadi dalam Cerita
Konflik
yang tejadi dalam cerita adalah ketika Seita dan adiknya yang kehilagan ibunya
kemudian harus tinggal di rumah sang bibi. Karena perang, bahan makanan pun
semakin sulit didapatkan sehingga menyebabkan sang bibi memberikan jatah yang
tidak adil kepada mereka berdua dan menyebabkan seringnya timbul
pertengkaran-pertengkaran antara Seita dan sang bibi.
Penyelesaian Konflik yang Terjadi
Karena
sudah tidak tahan dengan perlakuan sang bibi akhirnya tanpa berpikir panjang
Seita memeutuskan membawa Setsuko pergi dari rumah dan tinggal di shelter.
E. Penutup
Setelah
melakukan analisis, penulis menyimpulkan bahwa karakter tokoh Seita dalam anime
Hotaru no Haka yaitu, kuat, tegar, peduli, dan bertanggung jawab; tapi di
samping itu Seita juga mempunyai sifat labil dan keras kepala. Bentuk konflik
yang terjadi adalah pertengkaran yang terjadi antara Seita dan sang bibi yang
selalu pilih kasih dan menyindir
dirinya. Bentuk penyelesaian konflik yang terjadi pada Seita dalam anime Hotaru
no Haka yaitu, menghindar, Seita pergi dari rumah sang bibi dan memilih hidup
mandiri bersama sang adik, Setsuko.
Daftar Pustaka
Aziz,
Firman dkk. (2014). Taktis Berbahasa
Indonesia di Perguruan TInggi. Bandung: asasupi
Pantow, Citra. (2013). “Konflik
Anna Fitzgerald Dalam Novel My
Sister’s Keeper Karya Jodie Picoult”. Jurnal Sastra Universitas Sam Ratulangi
Putri,
Agustina Artalia. (2010). Analisis
Konflik Batin Tokoh Utama dalam Kayoi no Guntai Karya Tsutsui Yasutaka. Skripsi
Sarjana pada FIPB Universitas Indonesia: tidak diterbitkan
Tarigan,
Henry Guntur. (2011). Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa
Wellek,
Rene dan Warren, Austin. (1995). Teori
Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
_____.
(2014). “Grave of the Fireflies”.
[Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Grave_of_the_Fireflies
[31 Desember 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar