Penggunaan Bahasa Tidak Baku atau Gaul di
Kalangan Remaja Indonesia
Kalangan Remaja Indonesia
Septiyani Nur Ardini
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak: Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja yang lebih banyak menggunakan bahasa tidak baku atau yang sering mereka sebut adalah "bahasa gaul". Biasanya penggunaan bahasa gaul ini digunakan para remaja untuk berkomunikasi dengan remaja yang umurnya sama, agar tidak terdengar kaku saat berkomunikasi. bahasa Indonesia yang baku biasanya akan digunakan para remaja untuk berkomunikasi dengan guru, dosen, orang tua, dan orang-orang yang dianggap umurnya lebih tua dari si remaja tersebut.
PENDAHULUAN
Belakangan ini pengguaan bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupun kehidupan fiksi, sudah mulai bergeser digantikan oleh penggunaan bahasa gaul. Dengan pemakaian bahasa gaul pemakainya akan dikatakan orang modern atau orang kota dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini jelas salah, karena bahasa gaul itu sangat dekat dengan bahasa betawi yang tidak lain adalah salah satu daerah juga di Indonesia. Antara bahasa indonesia dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Ini karena bahasa indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang merupkan gabungan dari bahasa daerah di indonesia dan bahasa asing. Sedangkan bahasa gaul merupakan bahasa tingkat daerah yang berasal dari daerah betawi.
Pengguna bahasa gaul dalam masyarakat luas di indonesia tentunya berdampak negatif terhadap pengguna bahasa indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa yang akan datang. Saat ini masyarakat sudah banyak menggunakan bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda indonesia tidak lepas dari penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan para generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan bahasa gaul daripada bahasa indonesia di kehidupan sehari-hari.Penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja dan anak muda sudah sangat luas, dan sudah memprihatinkan, karena bahasa gaul yang mereka gunakan sudah aneh-aneh. Bahasa gaul akan cepat berkembang dikalangan remaja, karena bahasa gaul pada umunya digunakan sebagaai sarana komunikasi diantara remaja sekelompoknya. Dalam era globalisasi ini dimana semua alat teknologi sudah canggih, pastinya semua anak remaja tidak ketinggalan. Sebagai contoh hp dikalangan anak muda, semua anak muda di Indonesia sudah memiliki hp dari yang harganya selangit sampai yang terendah dengan berbagai macam fungsi dan kegunaanya. Melalui hp anak muda dapat berkomunikasi dan bertukar informasi dengan teman. Salah satunya melalui sms mereka dapat berkomunikasi secara tertulis.
Penggunaannya sudah tidak tahu tempat dan suasana, dengan siapa mereka bicara. Dengan terjadinya hal ini, sudah merusak keaslian dan kebakuan bahasa Indonesia.
Kita lebih baik berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasi yang tidak resmi. Mengapa demikian? Karena dengan kita menggunakan bahasa daerah kita sudah melestarikan bahasa daerah yang merupakan pemerkaya bahasa nasional yang sekaligus pemerkaya bahasa Indonesia.
Belakangan ini pengguaan bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupun kehidupan fiksi, sudah mulai bergeser digantikan oleh penggunaan bahasa gaul. Dengan pemakaian bahasa gaul pemakainya akan dikatakan orang modern atau orang kota dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini jelas salah, karena bahasa gaul itu sangat dekat dengan bahasa betawi yang tidak lain adalah salah satu daerah juga di Indonesia. Antara bahasa indonesia dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Ini karena bahasa indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang merupkan gabungan dari bahasa daerah di indonesia dan bahasa asing. Sedangkan bahasa gaul merupakan bahasa tingkat daerah yang berasal dari daerah betawi.
Pengguna bahasa gaul dalam masyarakat luas di indonesia tentunya berdampak negatif terhadap pengguna bahasa indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa yang akan datang. Saat ini masyarakat sudah banyak menggunakan bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda indonesia tidak lepas dari penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan para generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan bahasa gaul daripada bahasa indonesia di kehidupan sehari-hari.Penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja dan anak muda sudah sangat luas, dan sudah memprihatinkan, karena bahasa gaul yang mereka gunakan sudah aneh-aneh. Bahasa gaul akan cepat berkembang dikalangan remaja, karena bahasa gaul pada umunya digunakan sebagaai sarana komunikasi diantara remaja sekelompoknya. Dalam era globalisasi ini dimana semua alat teknologi sudah canggih, pastinya semua anak remaja tidak ketinggalan. Sebagai contoh hp dikalangan anak muda, semua anak muda di Indonesia sudah memiliki hp dari yang harganya selangit sampai yang terendah dengan berbagai macam fungsi dan kegunaanya. Melalui hp anak muda dapat berkomunikasi dan bertukar informasi dengan teman. Salah satunya melalui sms mereka dapat berkomunikasi secara tertulis.
Penggunaannya sudah tidak tahu tempat dan suasana, dengan siapa mereka bicara. Dengan terjadinya hal ini, sudah merusak keaslian dan kebakuan bahasa Indonesia.
Kita lebih baik berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasi yang tidak resmi. Mengapa demikian? Karena dengan kita menggunakan bahasa daerah kita sudah melestarikan bahasa daerah yang merupakan pemerkaya bahasa nasional yang sekaligus pemerkaya bahasa Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan menganalisis materi yang dirasa sesuai dengan materi jurnal yang dibuat berdasarkan dari buku yang berkaitan dengan penggunaan bahasa tidak baku atau sering dikenal dengan bahasa gaul oleh remaja di Indonesia.
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan menganalisis materi yang dirasa sesuai dengan materi jurnal yang dibuat berdasarkan dari buku yang berkaitan dengan penggunaan bahasa tidak baku atau sering dikenal dengan bahasa gaul oleh remaja di Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi
Kehadiran bahasa gaul atau prokem dalam pergaulan sosial di negeri ini agaknya tidak makin meyusut tetapi justru makin meluas. Penggunanya tidak hanya kalangan remaja perkotaan tetapi juga telah merambah ke daerah-daerah pinggiran dan pedesaan akibat mobilitas urbanisasi yang kian sulit terkendali.Para pemuda desa berbondong-bondong mengadu nasib ke kota khususnya Jakarta. Mereka di sana akan bertemu dengan berbagai kelompok atau komunitas orang dan akan berinteraksi dengan banyak orang pula. Pastinya mereka telah menemukan kosa kata yang baru yang mungkin tidak pernah mereka dengar dan guunakan sebelumnya. Secara tidak langsung mereka telah berperan sebagai juru bicara bahasa gaul ketika pulang ke kampung halaman.Apalagi anan-anak muda dan remaja. Sebagai contoh bahasa yang mereka gunakan dalam sms bermacam-macam, yang pasti singkat dan mudah dimengerti. Selain dari sms mereka juga akan menemukan berbagai bahasa melalui internet, karena jaringan ini lebih luas. Anak remaja saat ini tidak ketinggalan dengan informasi yang ada di internet. Tidak hanya anak muda bahkan semua orang dapat menemukan segala sesuatu dari internet. Dari internet akan memudahkan orang dalam berkomunikasi.
Komunikasi melalui internet saat ini salah satunya adalah melalui facebook. Yang dapat dilihat dari status dinding yang mereka tulis di facebook sangat bermacam-macam bahasanya.
Belakangan ini bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal di khalayak ramai setelah Deby Suhertian mengumpulkan kosa kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama kamus bahasa gaul pada tahun 1999.
Bahasa gaul sudah muncul sejak awal 70-an. Awalnya digunakan bromocorah agar orang di luar komunitas dari mrerka tidak mengert, jadi mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif. Bahasa gaul yang disebut juga bahasa prokem dan digunakan dalam percakapan sehari-hari akan terus mengalami perkembangan. Bahkan semakin bervariatif apalagi dikalangan remaja. Misalnya kata saya yang dalam dialek Jakarta atau Betawi menjadi gue berubah menjadi ogut atau gout.
Yang agak ekstrim misalnya sebutan untuk orang tua seperti ibu atau bapak berubah menjadi bokap dan nyokap.Karena begitu seringnya mereka gunakan diberbagai tempat, lama kelamaan orang awam pun mengerti yang mereka maksud sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia lagi. Kalangan orang tua sering kali merasa prihatin terhadap fenomena bahasa gaul. Mereka menganggap jaman sekarang semakin anak bergaul, efek buruknya anak berpotrensi menyerap kata-kata yang tidak pantas dan tidak sopan.penggunaan partikel bahasa prokem, seperti sih, tuh, nih, dong, yah, atau deh, membuat suasana pergaulan terasa lebih hidup dan membumi, menghubungkan satu anak muda dengan anak muda lain dan membuat mereka merasa berbeda dengan orang-orang tua yang berbahasa baku.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi
Kehadiran bahasa gaul atau prokem dalam pergaulan sosial di negeri ini agaknya tidak makin meyusut tetapi justru makin meluas. Penggunanya tidak hanya kalangan remaja perkotaan tetapi juga telah merambah ke daerah-daerah pinggiran dan pedesaan akibat mobilitas urbanisasi yang kian sulit terkendali.Para pemuda desa berbondong-bondong mengadu nasib ke kota khususnya Jakarta. Mereka di sana akan bertemu dengan berbagai kelompok atau komunitas orang dan akan berinteraksi dengan banyak orang pula. Pastinya mereka telah menemukan kosa kata yang baru yang mungkin tidak pernah mereka dengar dan guunakan sebelumnya. Secara tidak langsung mereka telah berperan sebagai juru bicara bahasa gaul ketika pulang ke kampung halaman.Apalagi anan-anak muda dan remaja. Sebagai contoh bahasa yang mereka gunakan dalam sms bermacam-macam, yang pasti singkat dan mudah dimengerti. Selain dari sms mereka juga akan menemukan berbagai bahasa melalui internet, karena jaringan ini lebih luas. Anak remaja saat ini tidak ketinggalan dengan informasi yang ada di internet. Tidak hanya anak muda bahkan semua orang dapat menemukan segala sesuatu dari internet. Dari internet akan memudahkan orang dalam berkomunikasi.
Komunikasi melalui internet saat ini salah satunya adalah melalui facebook. Yang dapat dilihat dari status dinding yang mereka tulis di facebook sangat bermacam-macam bahasanya.
Belakangan ini bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal di khalayak ramai setelah Deby Suhertian mengumpulkan kosa kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama kamus bahasa gaul pada tahun 1999.
Bahasa gaul sudah muncul sejak awal 70-an. Awalnya digunakan bromocorah agar orang di luar komunitas dari mrerka tidak mengert, jadi mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif. Bahasa gaul yang disebut juga bahasa prokem dan digunakan dalam percakapan sehari-hari akan terus mengalami perkembangan. Bahkan semakin bervariatif apalagi dikalangan remaja. Misalnya kata saya yang dalam dialek Jakarta atau Betawi menjadi gue berubah menjadi ogut atau gout.
Yang agak ekstrim misalnya sebutan untuk orang tua seperti ibu atau bapak berubah menjadi bokap dan nyokap.Karena begitu seringnya mereka gunakan diberbagai tempat, lama kelamaan orang awam pun mengerti yang mereka maksud sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia lagi. Kalangan orang tua sering kali merasa prihatin terhadap fenomena bahasa gaul. Mereka menganggap jaman sekarang semakin anak bergaul, efek buruknya anak berpotrensi menyerap kata-kata yang tidak pantas dan tidak sopan.penggunaan partikel bahasa prokem, seperti sih, tuh, nih, dong, yah, atau deh, membuat suasana pergaulan terasa lebih hidup dan membumi, menghubungkan satu anak muda dengan anak muda lain dan membuat mereka merasa berbeda dengan orang-orang tua yang berbahasa baku.
Kata-kata tidak baku yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehar-hari.
Add = Ja, Ajj
Aku = Akyu, Akwuwh, Akku
Anak = Nax, Anx, Naq
Apa = Pa, PPa,
Banget = Bangedh, Beud
Belum = Lom, Lum
Boleh = Leh
Buat = Uwat, Wad
Mengeluh = Hufft
Tidak = Gugh, Gag
Sayang = Sayank, Saianx
Sepertinya = Seperti.a
Rumah = Hummz
Contoh berbagai ungkapan bahasa gaul beserta penggunaan bahasa gaul yang benar :
Ungkapan pede aja, lagi!
Pede (PD) adalah bahasa gaul yang mengungkapkan perlunya seorang untuk percaya diri, namun ironisnya, himbauan, saran atau perlunya seorang untuk bersikap percaya diri. bisa juga ungkapan kasihan deh, lo! ini tertuju pada remaja yang sama sekali tidak mengetahui berbagai informasi yang memang sesungguhnya juga tidak perlu untuk diketahui. Nyantai aja, coy! terkadang bisa pula menunjukan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial atau orang lain.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dimasyarakat masa depan, perlu adanya usaha saat ini untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
1. Para orang tua, guru, pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak terhadap Bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian bahasa indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa mendatang akan semakin meningkat.
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional harus diutamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul.
3. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh Bangsa Indonesia dengan penggunaan Bahsa Indonesia.
4. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi. Para siswa dapat diberi tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, diskusi kelompok, penulisan artikel dan makalah.
Add = Ja, Ajj
Aku = Akyu, Akwuwh, Akku
Anak = Nax, Anx, Naq
Apa = Pa, PPa,
Banget = Bangedh, Beud
Belum = Lom, Lum
Boleh = Leh
Buat = Uwat, Wad
Mengeluh = Hufft
Tidak = Gugh, Gag
Sayang = Sayank, Saianx
Sepertinya = Seperti.a
Rumah = Hummz
Contoh berbagai ungkapan bahasa gaul beserta penggunaan bahasa gaul yang benar :
Ungkapan pede aja, lagi!
Pede (PD) adalah bahasa gaul yang mengungkapkan perlunya seorang untuk percaya diri, namun ironisnya, himbauan, saran atau perlunya seorang untuk bersikap percaya diri. bisa juga ungkapan kasihan deh, lo! ini tertuju pada remaja yang sama sekali tidak mengetahui berbagai informasi yang memang sesungguhnya juga tidak perlu untuk diketahui. Nyantai aja, coy! terkadang bisa pula menunjukan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial atau orang lain.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dimasyarakat masa depan, perlu adanya usaha saat ini untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
1. Para orang tua, guru, pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak terhadap Bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian bahasa indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa mendatang akan semakin meningkat.
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional harus diutamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul.
3. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh Bangsa Indonesia dengan penggunaan Bahsa Indonesia.
4. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi. Para siswa dapat diberi tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, diskusi kelompok, penulisan artikel dan makalah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
Bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media populer.
Bahasa gaul sudah muncul sejak 1970-an yaitu bahasa prokem. Pada tahun yang sama kaum waria juga ciptakan bahasa mereka sendiri, kemudian bahasa kaum banci ini menjadi bahasa pergaulan anak muda secara umum. Kata-kata bahasa inggris juga makin marak disisipkan dalam percakapan sehari-hari.
Kebanyakan remaja dan anak muda kurang menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baku sesuai kaidahnya karena tidak biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan, tetapi saat ini sudah merambah ke daerah pinggiran atau pedesaan. Terdapat banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul. Bergantung pada tempat seseorang tinggal.
Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional yang harus diutamakan penggunaannya.
Saran
Dari kesimpulan yang ditulis diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran antara lain :
Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai dengan kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap menggunakan tatanan bahasa indonesia yang baku.
Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaanya.
Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas praktik dialog atau monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah dsb.
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
Bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media populer.
Bahasa gaul sudah muncul sejak 1970-an yaitu bahasa prokem. Pada tahun yang sama kaum waria juga ciptakan bahasa mereka sendiri, kemudian bahasa kaum banci ini menjadi bahasa pergaulan anak muda secara umum. Kata-kata bahasa inggris juga makin marak disisipkan dalam percakapan sehari-hari.
Kebanyakan remaja dan anak muda kurang menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baku sesuai kaidahnya karena tidak biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan, tetapi saat ini sudah merambah ke daerah pinggiran atau pedesaan. Terdapat banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul. Bergantung pada tempat seseorang tinggal.
Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional yang harus diutamakan penggunaannya.
Saran
Dari kesimpulan yang ditulis diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran antara lain :
Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai dengan kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap menggunakan tatanan bahasa indonesia yang baku.
Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaanya.
Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas praktik dialog atau monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Harimurti,Kridalaksana.2008. kamus linguistik (ed.4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Abidin,Yunus,dkk.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi . Bandung: CV.Maulana Media Grafika
Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Menengah. Jakarta: Gramedia.
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramlan. 1985. Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Harimurti,Kridalaksana.2008. kamus linguistik (ed.4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Abidin,Yunus,dkk.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi . Bandung: CV.Maulana Media Grafika
Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Menengah. Jakarta: Gramedia.
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramlan. 1985. Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar