PEMAHAMAN
MASYARAKAT DAERAH PEDALAMAN TERHADAP BAHASA INDONESIA
Racelia
Maria
FPBS
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak:
Pemahaman
masyarakat daerah pedalaman terhadap bahasa indonesia. Masyarakat
Indonesia pada umumnya merupakan komuniatas yang mampu menggunakan dua bahasa,
yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kedua
bahasa tersebut digunakan sesuai dengan situasi yang terjadi. Alasan
diangkatnya tema ini karena penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh
mengenai eksistensi bahasa Indonesia di daerah-daerah pedalaman.
PENDAHULUAN
Bahasa
yang dipakai oleh masyarakat Indonesia sangat beragam jenisanya. Bangsa
Indonesia mempunyai beratus-ratus bahasa daerah sebagai bahasa ibu bagi
masyarakat yang bersangkutan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi, bahasa
pendidikan, bahasa agama, dan bahasa dagang, dan sebagainya (Nababan, 1993:41).
Bahasa indonesia juga merupakan bahasa
resmi untuk keperluan kenegaraan seperti pemerintahan atau pengadilan. Sebagai
bahasa resmi dalam bidang pemerintahan, bahasa Indonesia dipakai sebagai
pengantar pada pemerintahan tingkat desa. Namun
demikian, pada tingkat pemerintah desa terpencil sering juga dipakai
bahasa daerah sebagai pengantar secara taktis dilapangan, tetapi laporanya
tertulis dalam bahasa Indonesia.
Kepala desa sebagai pengemban dan
pelaksana program pembangunan yang terdekat
dengan masyarakat RT dan RW mempunyai peranan penting dalam
menyukseskanprogram pemerintah. Program tersebut dapat terlaksana dengan baik
apabila terjalin komunikasi yang baik. Komunikasi tersebut terjalin diantaranya melalui bahasa.
Dari segi penggunaannya, bahasa
memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem kehidupan masyarakat karena
merupakan medium utama dalam komunikasi. Kemampuan berbahasa memungkinkan para
pemakai bahasa untuk berperan serta dalam berbagai ragam pengalaman. Dengan kata
lain, aneka ragam pengalaman seseorang diperoleh karena adanya kemampuan berbahasa.
Hal itu dapat diperoleh dengan membaca buku, mendengarkan cerita, ataupun
menonton televisi sehingga pengalaman seseorabg dapat meningkat. Semua itu
tidak mungkin terwujud tanpa dukungan kemampuan berbahasa (Yewkey dkk, 1981:
5).
Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional,
dam bahasa negara tersebut dihararapkan dapat digunakan oleh masyarakat
Indonesia secara baik dan benar dengan fungsinya masing-masing. Namun kenyataan
yang bisa dilihat dimasyarakat bahwa penggunaan bahasa indonesia tidaklah
selalu dapat digunakan dengan tepat oleh masyarakat pemakainya. Penggunaan
bahasa Indonesia itudapat saja dipengaruhi oleh bahasa ibu setiap penutur atau
bahkan dapat dipengaruhi oleh bahasa asing yang dikuasai oleh penutur yang
bersangkutan.
Pemakaian bahasa
Indonesia didaerah pedalaman, biasanya hanya digunakan saat acara formal saja.
Tetapi ada beberapa keluarga yang sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia,
biasanya masyarakat yang pindah dari kota atau yang sejak kecil dibiasakan
menggunakan bahasa Indonesia. Karena masyarakat pedalaman lebih sering
menggunakan bahsa ibu, saat berbahasa Indonesia mengalami kesulitan bahkan saat
berbicara tidak jarang memakai kata yang salah, atau diselingi dengan bahasa
ibu yang bersangkutan.
METODE
Pengetahuan berbahsa Indonesia di daerah pedalaman
berbeda dengan masyarakat di daerah perkotaan. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan hal itu terjadi.
Daerah pedalaman dipilih sebagai bahan penulisan
karena penulis ingin mengetahui bagai mana dan sejauh apa pegetahuan berbahsa
Indonesia di daerah pedalaman. Teknik yang digunakan untuk menulis jurnal ini
yaitu teknik pengumpulan data.
PEMBAHASAN
Pemahaman
masyarakat daerah pedalaman terhadap bahasa Indonesia.
Dari segi penggunaannya, bahasa memiliki peranan
yang sangat penting dalam sistem kehidupan masyarakat karena merupakan medium
utama dalam komunikasi. Kemampuan berbahasa memungkinkan para pemakai bahasa
untuk berperan serta dalam berbagai ragam pengalaman. Penetahuan dan kemampuan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar tentu berbeda-beda di tiap daerah
seluruh Indonesia. Tergantung dari pendidikannya yang ada di suatu daerah dan tergantung
seberapa banyak pengetahuan yang masyarakat dapatkan.
Pengetahuan bahasa Indonesia di
daerah pedalaman masih terbilang kurang bahkan ada yang tidak bisa berbahasa
Indonesia, meskipun bahasa Indonesia wajib dipahami oleh setiap warga negara
Indonesia karena merupakan bahasa nasional. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi, faktor utamanya adalah kurangnya pendidikan di
daerah pedalaman sehingga wawasan dan pengetahuan bahasa indonesia yang baik
dan benar pun kurang. Meskipun pengetahuan bisa didapatkan dari pengalaman,
tentu saja sangat sedikit masyarakat yang mencari pengalaman agar pengetahuan
bahasanya bertambah. Faktor lainya adalah kurangnya kesadaran bahwa sebagai
warga negara Indonesia penting untuk menguasai bahasa Indonesia, seringnya para masyarakat
menggunakan bahasa ibu atau hanya terbiasa menggunakan bahasa ibu, daya nalar
masyarakat yang kurang terarah, rendahnya minat baca, kurangnya pemahaman
kebenaran bahasa Indonesia, sedikit mendapatkan contoh berbahsa Indonesia yang
baik dan benar, juga sebagian masyarakat menganggap dalam interaksi sosial
kemasyarakatan, masyarakat menggunakan bahasa ibu karena lebih bisa mengurangi
jarak antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi di daerah
pedalaman.
Penggunaan Bahasa Indonesia di daerah pedalaman
Di daerah
pedalaman bahasa Indonesia cenderung hanya digunakan untuk interaksi dengan
pendatang yang berkunjung ke lingkungan desa. Karena dihampir kesempatan
masyarakat menggunakan bahasa ibu mereka sesuai dengan daerah mereka
masing-masing. Selain itu bahasa Indonesia digunakan dalam kondisi yang secara
baku dan formal.
Pengaruh menguasai bahasa Indonesia
Berbahasa
Indonesia yang baik bukan hanya untuk kalangan terpelajar saja, melainkan
seluruh warga negara Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan identitas
negara kita.
PENUTUPAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa identitas negara.
Namun seperti kita ketahui khususnya didaerah pedalaman masih banyak yang
kurang memahami bahasa Indonesia bahkan tidak jarang ada yang tidak bisa
berbahasa Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran bahwa
sebagai warga negara Indonesia penting untuk menguasai bahasa Indonesia, seringnya para masyarakat
menggunakan bahasa ibu atau hanya terbiasa menggunakan bahasa ibu, daya nalar
masyarakat yang kurang terarah, rendahnya minat baca, kurangnya pemahaman
kebenaran bahasa Indonesia, sedikit mendapatkan contoh berbahsa Indonesia yang
baik dan benar, juga sebagian masyarakat menganggap dalam interaksi sosial kemasyarakatan,
masyarakat menggunakan bahasa ibu karena lebih bisa mengurangi jarak antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi di daerah pedalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Firman dkk.2014. Taksis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung:
asasupi.
Dad, murniah., 2012, Bangga Berbahasa Indonesia, [online], (http://www.Academica.edu/5179225/Bangga_Berbahasa_Indonesia, diakses
tanggal 1 Januari 2015).
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:
Gramedia Pusat Utama.
Tim Penyusun Jurnal Kajian
Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya. 2012. Bahasa & sastra Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan
Pembelajaranya. FPBS UPI APBI.
Sugono, Dendi. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Widayanti, Yayan. 2012. Penggunaan Bahasa Indonesia. Bandung: PPS
UPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar